
Slogan yang paling sering terdengar adalah حب الوطن من الإيمان “Cinta tanah air merupakan salah satu implementasi keimanan”. Slogan ini muncul bukan secara kebetulan, namun telah melewati tahap pemikiran mendalam atas beberapa literatur keislaman serta menimbang situasi dan kondisi masyarakat dan bangsa untuk menjamin keselamatan, ketentraman, dan kehidupan mereka sebagai warga, komunitas maupun sebagai bangsa.
Dasar-dasar cinta tanah air sudah banyak dikemukakan oleh para Ulama utamanya di dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, diantaranya HR. Bukhari, Ibn Hibban dan Tirmidzi.
عن أنس أن النبي صلى الله عليه وسلم إذا قدم من سفر فنظر إلى جدرات المدينة أوضع ناقته، وإن كان على دابة حركها من حبها… الحديث
Dari Sahabat Anas, sesungguhnya Nabi Saw. ketika kembali dari bepergian dan melihat dinding-dinding kota Madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka menggerakkannya untuk mempercepat karena kecintaan beliau pada Madinah.
Menyikapi hadits ini, Imam Ibn Hajar al-Asqalany dalam karya besarnya, Fath al-Bari Syarh Shahih Bukhari, Juz 3, h. 261 Beirut: Darr al-Makrifah)
وفي الحديث دلالة على فضل المدينة وعلى مشروعية حب الوطن والحنين إليه
Dan dalam hadits terdapat suatu petunjuk mengenai keutamaan kota Madinah dan diperintahnya cinta tanah air dan rindu kepadanya.
Dengan demikian, maka cinta tanah air bukan semata-mata menunjukkan sikap loyalitas kepada tanah kelahiran dan tanah bertumbuh, tetapi juga ada nilai religius yang sudah dicontohkan oleh Baginda Nabi Saw.